Sejarah Basketball di Indonesia, dari POB hingga Awal PERBASI

Sejarah Basketball di Indonesia -  Pada awalnya, bola basket hanya dikenal dan dimainkan oleh kaum elit Tionghoa di Indonesia, sehingga olahraga ini menjadi identik dengan komunitas tersebut. 

Waktu itu, bangsa Indonesia masih berada di bawah penjajahan Belanda, dan meskipun Belanda tidak secara eksplisit melarang masyarakat pribumi untuk bermain bola basket, jumlah pemain Indonesia pada masa itu masih sangat terbatas.

Penting untuk dicatat bahwa mayoritas pemain basket terkenal Indonesia pada masa itu berasal dari etnis Tionghoa. 

Sejarah Olahraga Basketball di Indonesia

Di sekolah-sekolah Tionghoa di Indonesia, bola basket menjadi bagian integral dari program olahraga, bahkan diwajibkan diadakan. Akibatnya, setiap siswa, termasuk mereka yang bukan keturunan Tionghoa, akhirnya terlibat dalam permainan bola basket.

Situasi ini menciptakan asosiasi kuat antara etnis Tionghoa dan bola basket di Indonesia pada masa itu. Meskipun perkembangan olahraga ini terutama terjadi dalam komunitas Tionghoa. 

Seiring berjalannya waktu, bola basket semakin merakyat di seluruh Indonesia, dan variasi etnis pemain pun mulai meningkat.

Awal Masuk Basketball ke PON

Seiring berjalannya waktu, jumlah pemain bola basket yang handal di Indonesia semakin meningkat, terutama karena pengaruh olahraga ini di lingkungan sekolah. 

Bukti nyata perkembangannya adalah inklusi bola basket dalam Pekan Olahraga Nasional (PON) pertama Indonesia pada tahun 1948. Pada awalnya, olahraga ini hanya dapat dimainkan oleh kaum pria.

Pada PON kedua tahun 1951, bola basket sudah dijadikan kompetisi resmi dengan kategori regu putra dan putri. Peserta tidak lagi terbatas pada tingkat Karesidenan, melainkan sudah mencakup provinsi-provinsi di seluruh Indonesia. 

Hal ini mencerminkan ekspansi dan popularitas yang semakin meningkat dari olahraga bola basket di kalangan masyarakat Indonesia.

Keberhasilan melibatkan regu putri juga menunjukkan inklusivitas yang berkembang dalam olahraga ini, mengatasi keterbatasan awal yang hanya memperbolehkan partisipasi dari kaum pria. 

Dengan demikian, perkembangan bola basket di Indonesia tidak hanya mencakup peningkatan kualitas permainan tetapi juga melibatkan lebih banyak kalangan, baik pria maupun wanita, di tingkat

 kompetisi nasional.

Proses Pembentuknya Perbasi

Pada tahun 1951, Indonesia membentuk Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia (PERBASI), yang kemudian diterima sebagai anggota FIBA (International Basketball Federation) pada tahun 1953. 

Hal ini menandai langkah besar dalam mengakui keberadaan dan perkembangan bola basket di Indonesia di tingkat internasional. 

Sebagai anggota FIBA, Indonesia dapat berpartisipasi dalam kompetisi-kompetisi internasional dan menjalin hubungan dengan komunitas bola basket global.

Proses Pengiriman Atlet

Dalam tahun berikutnya, Indonesia mengambil bagian dalam Asian Games di Manila, dengan mengirimkan tim bola basket untuk pertama kalinya. 

Keterlibatan ini membuktikan bahwa bola basket telah menjadi salah satu olahraga yang cukup penting dan dihargai di tingkat regional.

Perkembangan olahraga basket di Indonesia semakin memperlihatkan kemajuan dengan pendirian liga bola basket profesional pria yang awalnya dikenal sebagai Kobatama. 

Liga Pertama Basketball

Saat ini, liga tersebut dikenal sebagai Indonesia Basketball League (IBL). Selain itu, ada juga liga bola basket profesional putri yang dikenal sebagai Women’s National Basketball League (WNNBL). 

Kedua liga ini memberikan platform untuk pemain-pemain bola basket Indonesia untuk bersaing secara profesional dan mengembangkan bakat mereka di tingkat nasional. 

Ini mencerminkan pertumbuhan dan popularitas yang terus meningkat dari olahraga bola basket di Indonesia. itulah beberapa sejarah basketball di indonesia. 

Jadi, sudah tahu proses perkembangan basketball di indonesia?